Rahasia Tebar Padat di Budikdamber Tanpa Aerator

BUDIKDAMBER semula meniru kepadatan bioflok, yaitu 1 liter satu ekor. Bedanya, bioflok full aerasi, dan budikdamber tanpa aerasi.

Sebenarnya, budikdamber lebih padat lagi, karena 100 ekor per 60 liter. Juli Nursandi pernah mencoba 120 ekor di ember volume 60 liter.

Lalu orang dari Jambi, sudah coba 125 ekor (ember 60 liter) juga bisa tanpa aerasi. Bisa sampai panen. Tentu saja semakin padat ada pengaruh pada kecepatan tumbuh.

Apa rahasia kita bisa padat tebar tinggi tanpa aerator? Jawabannya, karena ember bulat.

Air bisa teraduk secara sempurna oleh lele yang padat, sehingga difusi oksigen (proses masuk oksigen dari udara ke air) terjadi secara alami.

Untuk petani konvensional di kolam, tentu saja tidak dapat mengikuti kepadatan seperti budikdamber bila tanpa bantuan aerator. Itulah istimewanya budikdamber.

Bioflok juga wajib menggunakan aerator karena ada penambahan molase dan lainnya. Mati listrik satu jam, maka ikan bisa mati.

Ada banyak orang tidak memahami kesederhanaan budikdamber yang tanpa listrik, dengan kepadatan tinggi. Di balik kesederhanaan itu, ada kelebihan luar biasa.

Listrik mati, budikdamber tetap jalan. Tidak boros listrik. Bisa dibawa ke lokasi yang tidak ada ada fasilitas listrik.

Sumber: telegram Juli Nursandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *