
KETAJAMAN gambar atau foto dalam fotografi merupakan salah satu kendala yang sering dialami fotografer pemula. Kadang sudah terlihat jelas di view finder, tapi begitu ‘klik’, hasil fotonya kabur, tidak tajam.
Padahal, dalam setiap jepretan, inginya, bisa tack sharp, yakni hasil foto yang menunjukkan fokus tajam pada subjek atau objek utama, dengan unsur garis yang indah, detail yang tajam, dan tidak ada bagian yang kabur.
Nah, bagaimana cara mengatur ketajaman gambar dalam fotografi? Biasanya hasil foto yang kurang tajam karena beberapa faktor, seperti guncangan dan kurangnya informasi tentang pengaturan kamera.
Untuk menghasilkan ketajaman gambar (fokus), bisa diperoleh dengan cara:
- Mengatur gelang fokus lensa sehingga diperoleh titik tajam yang diinginkan
- Mengatur jarak atau posisi memotret dengan subjek/objek yang difoto
- Menggunakan kecepatan rana yang optimal
- Menggunakan bukaan lensa yang optimal
- Mengatur pencahayaan yang tepat
Mengatur ketajaman gambar (focusing) adalah salah satu cara memperoleh gambar yang jelas, dengan garis yang terlihat tegas. Gelang fokus bekerja untuk mendapatkan jarak yang tepat, sehingga bayangan yang jatuh pada sensor digital, terlihat jelas.
Berdasarkan cara mengatur fokus, maka dibedakan menjadi Manual Focus (MF) dan Auto Focus (AF).
Manual Focus (MF)
Fotografer memutar gelang fokus dan melihat apakah gambar sudah tajam. Di sini, fotografer dapat melihat beberapa indikatornya, pada jendela bidik, yang menyebutkan, gambar sudah tajam.
Auto Focus (AF)
Fitur ini memudahkan kerja fotografer sehingga dapat lebih konsentrasi pada momen dan komposisi. Auto Focus bekerja saat fotografer menekan setengah pada tombol pelepas rana.
Mari kita praktikan. Cara mengatur ketajaman gambar, dengan cara Auto Focus, berdasarkan Gerakan Benda. Kamu dapat memulainya, dengan yang paling sederhana.
1. One Shot AF: AF untuk benda diam
2. AI Servo AF: AF untuk benda bergerak
3. AI Focus AF: AF untuk benda diam dan bergerak
Sama seperti AF Area, setiap merek (brand) kamera, memiliki teknologi dan mungkin juga nama sistem yang berbeda. Padahal, pada intinya, sama saja. Tinggal penggunaannya, sangat situasional, artinya menyesuaikan yang ada di lapangan saat itu.
Contoh Auto Area AF di kamera Nikon, ada istilah atau nama seperti Single Point AF, (39 atau 51 titik), Single Point AF (11 titik), Dynamic Area AF (9 titik), dan Dynamic Area AF (21 titik).
Dalam sebuah AF Area, biasanya kamera memilihkan titik auto fokus, yang cenderung pada objek foto berukuran besar dan kontras tinggi. Fotografer tidak perlu repot memindahkan dan menentukan titik auto fokus. Hanya saja, kadang bisa salah fokus.
Di beberapa kamera DSLR Nikon yang terbaru seperti D800, Auto Area AF dilengkapi dengan face detection sehingga fokus lebih akurat saat memotret manusia. Penggunaan Area AF ini memang tergantung fotografernya, tergantung kebutuhannya memotret saat itu. (*)