
PEDOMAN membuat foto potret itu sederhana karena fotograti potret atau portrait photography adalah gaya fotografi yang sangat terkenal dan populer.
Gaya fotografi potret ini berusaha menangkap kepribadian, identitas, jiwa, dan emosi seseorang, dengan memanfaatkan suasana latar, pose, dan pencahayaan.
Kegiatan foto potret, termasuk yang paling umum dilakukan, karena hampir selalu melibatkan orang sebagai subjeknya. Tapi, dalam beberapa kasus, latar belakang menambah gambar, dan dalam kasus lain, subjek adalah bintang pertunjukan dan latar belakang sengaja dibuat minimal.
Foto potret cenderung memiliki depth of field yang dangkal, artinya latar belakang sedikit di luar fokus sementara subjek berada dalam fokus yang tajam. Foto potret umumnya direncanakan, dipose, dan dilatih. Ini memungkinkan fotografer mengarahkan subjek dalam pemotretan yang sebenarnya.
Soal definisi atau arti foto potret itu susah diungkapkan. Umumnya, cirinya adalah foto subjek tunggal (sendiri) meski tidak semuanya begitu. Yang penting, dalam foto portrait adalah ekspresi. Ketika fokus ekspresi, tentu paling mudah, kalau subjeknya tunggal. Bila ada dua orang, pasti akan lebih sulit, karena harus memilih yang paling tajam yang mana.
Basis utama foto manusia adalah perasaan: senang, sedih, malu, putus asa, menderita, menyendiri, dan beragam perasaan lain yang kerap muncul pada raut wajah manusia. Yang penting dapat menggambarkan perasaan manusia. Untuk itu, setidaknya ada 4 (empat) pedoman sederhana membuat fotografi potret.
1. Perhatikan Jarak
Pengambilan gambar idealnya harus dekat dengan subjek. Tidak boleh malu, atau ambil solusi harus beli lensa panjang.
2. Tetap Berpatokan pada Hukum Komposisi
Membuat foto potret dengan memosisikan kepala subjek di tengah, malah menghasilkan foto yang kurang menarik. Cobalah dengan berbagai posisi sudut pengambilan gambar.
3. Jangan Terlalu Banyak Ruang Kosong di Atas Kepala
Biasa disebut Headroom, ruang antara bagian atas kepala subjek dan bagian atas dari tepian frame. Kecuali ya, kecuali, memang ada keinginan atau konsep lain dari penggunaan hasil fotonya.
Jadi, soal headroom ini, mungkin sebagian orang, menganggap sepele tapi ini penting guna mendapatkan jarak yang tepat foto potret.
Jadi, pedoman membuat foto potret itu, kurang lebih, bisa bermain dengan panjang lensa, atau bisa mencoba memosisikan maju mundur untuk mencari sudut foto yang pas.
4. Perhatikan Mata Subjek atau Objek Foto
Fotografer perlu menyadari dari mana mata subjek harus diposisikan. Mata cenderung menjadi titik fokus dari foto portrait, karena sebagian besar orang akan melihat foto potret pertama kali dari matanya, sehingga fotografer perlu mengatur komposisi mata dengan benar.
5. Mengisi Penuh Frame
Fotografer dapat mencoba memasukan sebanyak mungkin subjek ke dalam frame. Dari muka, rambut, badan, dan lingkungan. Atau, bisa mencoba berkonsentrasi untuk memasukan hal paling menarik dari subjek itu.
Jadi, jangan takut untuk mencoba sesuatu. Coba, crop atau penggal bagian subjek, misalnya, bagian atas kepala, atau maksimalkan angle fotonya. Dengan posisi seperti itu, berarti mengurangi gangguan atau fokus mata saat melihat hasil foto potret. Selamat berlatih. (*)